Senin, 29 Februari 2016


CARA MEMBUAT CHOI PAN




Tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan dan mencicipi kue choipan ini. Disini saya akan memberikan apa saja bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat choipan dan bagaimana cara pembuatannya.
Bahan-bahan
Untuk adonan kulit
tepung tepung beras
tepung maizena/kanji
garam
air
minyak goreng
Untuk adonan isi
bengkuang,potong korek api, peras airnya (boleh juga tidak diperas kalau ada sedikit)
minyak sayur
bawang putih, cincang
caipo manis ( boleh pakai udang, dipotong kecil2)
ebi, seduh, cincang
gula pasir
garam dan merica secukupnya
Untuk saus bawang putih:
bawang putih, cincang halus
minyak goreng
Untuk saus cabe :
cabai merah, buang biji, rebus, haluskan
air
gula pasir
sdm cuka
sdt garam
siung bawang putih, haluskan
Cara membuat
1. Buat adonan isi: Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan semua bahan, masak hingga matang.Angkat.
2. Buat adonan kulit: Campur semua bahan untuk kulit jadi satu, Aduk diatas api kecil hingga menjadi adonan yang bisa dibentuk.Pada saat membentuk adonannya masih lengket, boleh tambahkan kanji sedikit (jangan terlalu banyak kanji dapat membuat kulitnya jadi keras)
3. Ambil adonan kulit secukupnya, isi dengan adonan udang, lalu dibentuk seperti pastel. Lakukan hal yang sama hingga adonan habis.
4. Kukus Choi Pan dengan api besar selama ± 15 menit atau hingga matang. Angkat dan hidangkan panas-panas dengan saus.
5. Saus bawang putih: Goreng bawang putih dengan minyak hingga berwarna kecoklatan.
5. Buat saus cabe: Campur semua bahan untuk saus hingga rata. 

Asal-Usul Choi Pan







Kue Choi Pan memang sudah sangat terkenal di Pontianak, singkawang, dan juga Bangka Belitung. Meski kuliner ini favorit di Pontianak dan sekitarnya, tetapi Anda juga dapat menemukan makanan ini di Medan dan Jakarta. Namun sekarang ini belum banyak yang mengetahui kue choipan tersebut.
Choi pan ato cai kue (bahasa aslinya), (Choi=sayuran, Pan=kue) ini sebenarnya bukan makanan khas asli bangka Belitung ataupun Pontianak. Tapi di daerah pontianak kalimantan barat, choipan sudah ada dan dijual keliling sama anak anak kecil keturunan chinese yang tinggal di pontianak yaitu adalah keturunan suku teochew. Jadi tepatnya choipan itu milik keturunan chinese perantauan yang ada di tiongkok di bawa ke indonesia .
sedangkan choipan di tiongkok / mainland china, biasanya di rebus ataupun di kukus yang di sebut ziao tje,
Choipan di setiap daerah berbeda-beda sama halnnya dengan choipan di Pontianak dan Bangka Belitung itu mempunyai perbedaan.
Nah, Choipan yang di bilang khas bangka belitung karna
1. bentuknya beda sama yg pontianak atau daerah lain, bentuknya segitiga..
2. plus isinya bukan bengkuang tp pepaya muda
3. Tidak ada taburan bawang putih goreng di atasnya.
4.rasa kulit jua beda lebih tebal juga dan lebih tidak berminyak karna emank tidak di olesin minyak atau di adon dgn minyak ketika pembuatan (kalo choi pan daerah lain kadang agak berminyak dari taburan bawang putihnya juga proses pembuatannya)
5. kulitnya lebih kenyal di bandingkan choi pan daerah lain...
so itu knapa di bilang khas karna uniknya dan rasanya beda dengan choi pan daerah lain di mana semua daerah punya choi pan khas daerah masing2
, memang kalau choi pan ini ditentukan dari keberhasilan membuat kulit yang bagus dan sayur isiannya yang enak

Bentuknya segitiga (Bangka belitung), panjang (Pontianak) dan berwarna putih mirip dengan pangsit. Kulitnya lembut terbuat dari campuran tepung beras dan tapioka, dengan variasi isian, misalnya sayuran, bengkuang yang diserut halus atau pepaya muda yang disesuaikan dengan selera. Menariknya, makanan ini tidak digoreng melainkan dikukus dengan bumbu bawang dan ebi, sehingga rasanya gurih dan enak. Apalagi disajikan dengan cocolan sambal bawang putih yang wangi dan pedasnya menggigit, menambah kelezatan kue tersebut.

Ketika mencoba kue tersebut, Anda akan merasakan sensasi manis yang dihasilkan dari bengkuang, asin dari bumbu dan ebi, serta pedas dari cocolannya. Rasa yang campur aduk ini ternyata disukai oleh masyarakat dan tentunya cocok dijadikan menu sarapan di wilayah Kalimantan Barat, seperti Pontianak, Siantan dan Singkawang. Bahkan, sekitar pukul 10 pagi kue ini telah laris manis terjual, sehingga Anda harus bangun pagi untuk
mendapatkan dan menikmati kue sederhana yang mengenyangkan ini.